Sistem Informasi Cerdas (Intelligence Information System)

Sistem Informasi Cerdas 
(Intelligence Information System)




Keyword dalam pencarian artikel ini : Artificial Intellegence , AI , Sistem Informasi Cerdas







Sistem informasi merupakan sekumpulan komponen membentuk sebuah sistem yang terkait antara satu komponen dengan komponen lainnya dan bertujuan untuk menghasilkan suatu informasi dalam suatu bidang tertentu terutama pada bidang ilmu komputer. 


Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence) merupakan salah satu bidang ilmu komputer yang bertujuan untuk menyempurnakan kinerja sistem instrumentasi elektronika. Peralatan atau sistem yang dibangun dapat melakukan kerja dengan menggunakan kecerdasan seperti layaknya manusia.Beberapa macam bidang yang menggunakan kecerdasan buatan antara lain Sistem Pakar, Sistem Pendukung Keputusan, Logika Fuzzy, Algoritma Genetika dan Neural Network


Sistem Informasi Cerdas (Intelligence Information System) dapat diartikan sebagai kemampuan mesin/ sistem untuk beradaptasi dalam mencapai tujuan pada lingkungan yang akan dapat mempengaruhi perilaku sistem. Sebagai sistem yang dapat menirukan perilaku manusia, sistem mempunyai ciri khas yang menunjukkan kemampuan dalam hal :
·         Menyimpan Informasi,
·         Beradaptasi dengan suatu keadaan baru,
·         Berkomunikasi dengan penggunanya,
·         Menggunakan informasi yang dimiliki untuk melakukan suatu pekerjaan dan dapat menarik suatu kesimpulan.

Tujuan Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence) yaitu :

·         Membuat mesin menjadi lebih pintar (tujuan utama)
·         Memahami apa itu kecerdasan (tujuan ilmiah)
·         Membuat mesin lebih bermanfaat (tujuan entrepreneurial)


Terdapat empat kategori dikonsep dasar Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence) diantaranya :

1. Acting Humanly
Acting humanly merupakan system yang melakukan pendekatan dengan menirukan tingkah laku seperti layaknya manusia yang dikenalkan pada tahun 1950 degan cara kerja pengujian melalui teletype yaitu jika penguji (integrator) tidak dapat membedakan yang mengintrogasai antara manusia dan computer maka computer tersebut dikatakan lolos(menjadi kecerdasan buatan).

2. Thinking Humanly
Thinking Humanly merupakan system yang dilakukan dengan cara intropeksi yang artinya penangkapan pemikiran psikologis manusia pada computer,hal ini sering diujikan pada neuron ke neuron lainnya atau sel otak dengan sel otak lainnya. Cara pembelajarannya yaitu melalui beberapa experiment.

3. Thinking Rationaly
Thinking Rationaly merupakn system yang paling sulit dari sistem lainnya,karena sering terjadi kesalah data, prinsip dan prakteknya,system ini dikenal dengan penalaran komputasi.

4. Acting Rationaly
Acti ng Rationaly merupakan system yang melakukan aksi dengan cara menciptakan suatu robot yang cerdas untuk menggantikan beberapa tugas manusia.


Seperti yang diketahui bahwa Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence) merupakan salah satu cabang Ilmu Komputer. Tapi karena kompleksitas area kecerdasan buatan maka dibuat beberapa sub bagian yang dapat berdiri sendiri dan dapat saling bekerjasama sub bagian lain atau dengan disiplin ilmu yang lain. Berikut ini beberapa cabang ilmu sub bagian dari kecerdasan buatan :

1. Natural Languange Processing (NLP)
     Natural Languange Processing (NLP) atau Pemrosesan Bahasa Alami adalah salah satu cabang AI yang mempelajari pembuatan  sistem untuk menerima masukan bahasa alami manusia. Dalam perkembangannya, NLP berusaha untuk mengubah bahasa alami komputer (bit dan byte) menjadi bahasa alami manusia yang dapat kita mengerti. NLP merupakan ilmu dasar yang dapat dijadikan jembatan untuk membuat komunikasi antara mesing dengan manusia.
  
2. Expert System (ES)
     Expert System (ES) atau Sistem Pakar adalah salah satu cabang AI yang mempelajari pembuatan sebuah sistem yang dapat bekerja layaknya seorang pakar. ES dapat menyimpan pengetahuan seorang pakar dan memberikan solusi berdasarkan pengetahuan yang dimilikinya tadi. ES juga merupakan salah satu cabang AI yang sering melakukan kerja sama dengan disiplin ilmu lain karena sifatnya yang dapat menyimpan pengetahuan.

3. Pattern Recognition (PR)
     Pattern Recognition (PR) atau Pengenalan Pola adalah salah satu cabang AI yang mempelajari pembuatan sebuah sistem untuk dapat mengenali suatu pola tertentu. Misalnya sistem PR untuk mengenali huruf dari tulisan tangan, walaupun terdapat perbedaan penulisan huruf A dari masing - masing orang tetapi PR dapat mengenali bahwa huruf tersebut adalah huruf A. Beberapa aplikasi dari PR antara lain : Voice Recognition, Finggerprint Identification, Face Identification, Handwriting Identification, Optical Character Recognition, Biological Slide Analysis, Robot Vision dan lain sebagainya.

4.  Robotic
     Robotic atau Robotika adalah salah satu cabang AI yang menggabungkan cabang - cabang AI yang lain termasuk ketiga cabang di atas untuk membentuk sebuah sistem robotik. Keempat cabang AI di atas merupakan cabang umum yang banyak dipelajari, masih banyak cabang-cabang AI yang lainnya. Seiring perkembangan riset dalam AI, dapat dimungkinkan akan muncul cabang-cabang baru yang melengkapi unsur AI sehingga AI menjadi sebuah sistem lengkap dan akan mencapai goal-nya yang sampai sekarang masih belum sempurna.


Metodologi Artificial Intellegence
Terdapat Metodologi-metodologi yang digunakan dalam Soft computing adalah :
Logika Fuzzy/Fuzzy Logic (mengakomodasi ketidaktepatan).
Jaringan Syaraf Tiruan/Neurall Network (menggunakan pembelajaran).
Probabilistic Reasoning (mengakomodasi ketidakpastian).
Algoritma Genetika/Evolutionary Computing (optimasi).



Aplikasi-aplikasi Artificial Intellegence
Beberapa aplikasi-aplikasi dari Program kecerdasan tiruan/buatan diantaranya:
·         Game Playing
·         Sistem Bahasa Alami
·         Sistem Perancangan dan Pembuatan CAD/CAM
·         Sistem Pakar VLSI
·         Sistem Pakar Reparasi Perangkat Keras
·         Manajemen Data Cerdas
·         Sistem Otomatisasi Kantor, dll.







Referensi
http://intelligence.worldofcomputing.net/ai-branches/expert-systems.html#.WBAaOzWVTfY
https://mustakimtelematika.wordpress.com/2014/03/31/intelligence-information-system-iis/
Kusumadewi.S, Artificial Intelligence (Teknik dan Aplikasinya), Edisi 2,Penerbit Graha Ilmu, 2002.
http://www.academia.edu/10043468/1._PENGANTAR_KECERDASAN_BUATAN_ARTIFICIAL_INTELLIGENCE
https://id.wikipedia.org/wiki/Kecerdasan_buatan


System Development Life Cycle (SDLC)

System Development Life Cycle (SDLC)


Keyword dalam pencarian artikel ini : SDLC , Systems development life cycle , Siklus Hidup Pengembangan Sistem

SDLC singkatan dari Systems Development Life Cycle atau bisa kita sebut Siklus Hidup Pengembangan Sistem merupakan tahapan yang digunakan oleh analis maupun programmer untuk merancang dan membangun sebuah sistem.  Konsep ini umumnya merujuk pada sistem komputer atau informasi. SDLC juga merupakan pola yang diambil untuk mengembangkan sistem perangkat lunak, yang terdiri dari beberapa tahap diantaranya Planning, Analysis, Design, Development, Testing, Implementation dan Maintenance. Berikut penjelasan setiap tahap atau aktifitasnya :

Planning (perencanaan sistem) 
Tahap perencanaan adalah sebuah proses dasar untuk memahami mengapa sebuah sistem harus dibangun. Pada fase ini diperlukan analisa kelayakan dengan mencari data atau melakukan proses information gathering kepada pengguna. Fase ini lebih menekankan pada aspek studi kelayakan pengembangan sistem.

Analysis (analisa)
Tahap analisa adalah sebuah proses investigasi terhadap sistem yang akan dibangun dengan tujuan untuk mendapatkan jawaban mengenai pengguna sistem, cara kerja sistem dan waktu penggunaan sistem. Proses investigasi ini dapat meliputi mencari kebutuhan-kebutuhan informasi terkait dengan sistem yang akan dibangun.

Design (Perancangan Sistem)
Tahap perancangan merupakan proses penentuan cara kerja sistem dalam hal architechture design, menganalisa data dan skema database, merancang user interface dan program design. Hasil dari proses perancangan ini akan didapatkan spesifikasi sistem.

Development (pengembangan)
Tahap pengembangan merupakan proses mengembangkan sebuah system dengan aktifitas membuat technical architecture,menulis program, dan membuat database.

Testing (pengujian)
Tahap pengujian merupakan pengujian pada suatu sistem yang telah dikembangkan. Tahap ini merupakan tahap yang paling berpengaruh dalam proses pembuatan sistem, karena jika ada salah satu bagian yang tidak sesuai, maka harus ada perancangan ulang di bagian tersebut.

Implementation (implementasi)
Tahap implementasi adalah proses mengimplementasikan rancangan dari tahap-tahap sebelumnya yang meliputi pembangunan dan pengujian sistem, instalasi sistem, dan rencana dukungan sistem.

Maintenance (pengelolaan atau pemeliharaan)
Tahap Pemeliharaan adalah tahap untuk menjaga sistem supaya tetap mampu beroperasi secara benar seperti pemeliharaan data, pembaharuan sistem sesuai kebutuhuan baru, serta meningkatkan keamanan data.

Kegunaan utama dari SDLC adalah mengakomodasi beberapa kebutuhan. Kebutuhan-kebutuhan itu biasanya berasal dari kebutuhan pengguna akhir dan juga pengadaan perbaikan sejumlah masalah yang terkait dengan pengembangan perangkat lunak. Dari semua itu dirangkum pada proses SDLC yang dapat berupa penambahan fitur baru, baik itu secara modular maupun dengan proses instalasi baru. Dari proses SDLC juga dapat mengetahui atau memprediksi berapa lama umur sebuah perangkat lunak dapat digunakan sesuaikan dengan kebijakan dukungan dari pengembang perangkat lunak yang terkait.


Contoh tahap tahap SDLC pada sistem informasi berbasis web


Plaining
Plaining (perencanaan) adalah feasibility dan wawancara , observasi, Quesener. Jika pada tahap Feasibility hasilnya baik maka langsung ketahap investigasi dan diberi form kepada client untuk mencatat kebutuhan client.  Dalam sistem investigasi, dapat berupa wawancara, kuosiener atau observation. Dalam tahap ini hal yang pertama dilakukan adalah memberikan form ke user yang digunakan untuk mengetahui permintaan user.

Analisa
Analisa Teknologi. Menganalisis teknologi apa yang digunakan pemilik desain Web seperti menggunakan desain grafis maka memerlukan teknologi seperti Adobe Photoshop, Macromedia Flash, Dreamweaver. Memerlukan data penyimpanan secara informasi produk, Informasi Berita digunakan database seeprti Mysql, MSAccess.
Analisa informasi. Mengenai informasi data yang akan menjadi data tetap dan data dinamis, kategori informasi data tetap adalah : profile perusahaan, visi dan misi, sejarah perusahaan, latar belakang perusahaan. Informasi dinamis adalah informasi yang selalu berubah dalam setiap periodik dapat setiap hari atau setiap jam. Informasi dinamis dalam sistem ini adalah :
 Informasi persediaan ( stock ) produk
 Informasi Harga Produk dan diskon
 Informasi Artikel, tips dan trik
 Informasi dari masing keunggulan Produk atau produk yang sedang trend
Analisa User. Mengkatogorikan user yang digunakan dalam sistem informasiWeb. User yang sudah memahami dan yang belum memahami.
Analisa Biaya dan Resiko. Dalam tahap ini diperhitungkan biaya yang akan dikeluarkan seperti biaya maintenance ( membayar domain ke ISP) atau biaya kirim ke user. Resiko yang terjadi adalah tidak sampainya produk ke user atau penipuan dari user.

Desain
Desain Informasi. Dalam tahap ini dimodelkan informasi link dari setiap halaman, jika dalam sistem tersebut terdapat database maka digunakan tahap development dan database disain..
Desain Grafis. Dalam tahap ini disesuaikan dari warna, layout, gambar dan graphic.
Database Application.
Model Development Database Design PHP Library Development. Tahap untuk memodelkan seluruh peruses yang ada,seperti peruses penyimpanan data,update artikel, dan menampilkan data dari database.

Implementasi
Penulisan Program dan Instalasi. Merupakan tahap penulisan program yang telah dianalisis dan diesain semua maka perogeram yang digunakan adalah PHP dan database yang digunakan MySql
Desain Review. Dalam tahap ini tidak hanya menguji desain yang digunakan namun menguji semua sistem yang telah diterapkan seperti tidak ada lokasi lingk, image yang salah, pengujian sistem seperti penyimpanan data, update artikel dan lain-lain.
Pemilihan Sumber daya Hardware dan Software. Dalam tahap ini software dan hardware digunakan untuk Web server.
Pengujian Web dan Dokumen Web. Menguji Web dengan berbagai teknologi browser yang ada, serta pemeriksaan dokumen Web. Dan dalam memeriksa documen terdapat beberapa hal yang diperhatikan :
Akurasi atau ketepatan dokumen
Authority Web, document yang telah diterbitkan dalam web
Objective informasi
Currency, keterangan perubahan dan update link mengenai tanggal dan informasi.






Refrensi :
https://id.wikipedia.org/wiki/SDLC
https://en.wikipedia.org/wiki/Systems_development_life_cycle
https://ichnurezha.wordpress.com/2011/11/10/sdlc-system-development-life-cycle/

Information Security Management System (ISMS)

Information Security Management System (ISMS)





Informasi merupakan salah satu aset perusahaan yang sangat penting. Dengan perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat, kemungkinan terjadinya gangguan keamanan informasi semakin meningkat. Untuk itu perusahaan harus menerapkan kebijakan yang tepat untuk melindungi aset informasi yang dimiliki. Salah satu kebijakan yang dapat diambil oleh perusahaan untuk mengatasi gangguan keamanan informasi adalah dengan menerapkan Information Security Management System (ISMS).


Information Security Management System (ISMS) atau dapat disebut sebagai SMKI (Sistem Manajemen Keamanan Informasi) merupakan sebuah rencana manajemen yang menspesifikasikan kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan untuk implementasi kontrol keamanan yang telah disesuaikan dengan kebutuhan organisasi. ISMS diprogram untuk melindungi asset informasi dari seluruh gangguan keamanan.


ISMS dapat disebut sebagai sebuah proses dari mengaplikasikan kontrol manajemen keamanan di dalam sebuah organisasi untuk mendapatkan servis keamanan agar dapat memastikan keberlangsungan bisnis. Servis keamanan informasi terdiri dari perlindungan terhadap aspek-aspek seperti berikut:

1. Confidentiality (kerahasiaan) adalah aspek yang menjamin kerahasiaan data atau informasi, dapat dipastikan bahwa informasi hanya dapat diakses oleh orang yang berwenang dan menjamin kerahasiaan data yang dikirim, diterima ataupun disimpan.

2. Integrity (integritas) adalah aspek yang menjamin bahwa data tidak bisa dirubah tanpa ada ijin dari pihak yang berwenang (authorized), juga menjaga keakuratan data dan keutuhan informasi.

3. Availability (ketersediaan) adalah aspek yang menjamin bahwa data akan tersedia saat dibutuhkan, memastikan user dapat menggunakan informasi dan perangkat terkait (aset yang berhubungan bilamana diperlukan).


ISMS memiliki seri/ standar yang terkenal yaitu ISO27K, adalah sebuah seri dari standar internasional untuk manajemen keamanan informasi. Standar ini mencakup seluruh tipe organisasi (Contohnya perusahaan komersial, agen pemerintahan, organisasi nir-laba, dll) dan seluruh ukuran bisnis, mulai dari usaha kecil hingga perusahaan besar multinasional.

Standar internasional ini mengadopsi sebuah model bernama Plan-Do-Check-Act (PDCA), yang diaplikasikan ke struktur di dalam seluruh proses ISMS. Gambar dibawah mengilustrasikan model PDCA

Plan: adalah proses membangun ISMS dengan cara mengaplikasikan kebijakan-kebijakan dan objektif-objektif dari ISMS termasuk membangun prosedur yang menitikberatkan pada mengelola risiko.

Do: Adalah proses mengimplementasi dan mengoperasikan ISMS yang telah direncanakan di langkap sebelumnya.

Check: adalah proses pemantauan/monitoring dan peninjauan/reviewing ISMS dengan cara mengukur performa terhadap kontrol yang telah diaplikasikan, termasuk kebijakan, dan pada akhirnya mengeluarkan hasilnya untuk ditinjau oleh manajemen.

Act: berdasarkan peninjauan dari manajemen dari langkah sebelumnya, peningkatan dari ISMS yang telah diaplikasikan akan mengambil tempatnya.


Manfaat perlindungan terhadap aspek aspek perlindungan pada ISMS adalah mengamankan aset informasi fokusnya pada data atau informasi yang dimiliki perusahaan agar tidak disalahgunakan atau dibocorkan ke pihak-pihak yang tidak berkepentingan.






Refrensi : 
https://id.wikipedia.org/wiki/ISMS
http://jajankaki.blogspot.co.id/2015/05/pengertian-dan-penjelasan-mengenai.html
http://monycagunawan.blog.binusian.org/2014/03/09/e-business-security/

Kualitas Pelayanan dan Sistem Informasi Commuter Vending Machine (C-VIM)

Commuter Vending Machine (C-VIM)



Keyword dalam pencarian artikel ini : C-VIM dan Commuter Vending Machine


Mesin otomatis Vending Machine (VM) sebenarnya bukanlah barang baru di negara-negara maju. Kehadiran mesin penjual otomatis yang biasanya melayani pembelian kebutuhan seperti air minum kemasan, makanan ringan,dan lain lain. Mesin penjual otomatis ini dibuat untuk memudahkan pembeli dan penjual sekaligus. Untuk si pembeli tinggal masukkan uang lalu pilih barang yang dipajang. Untuk si penjual tak perlu membayar petugas yang harus melayani pembeli. Mesin biasanya diletakan di lokasi strategis yang banyak dilalui orang. Dapat bersiaga selama 24 jam penuh selagi tersedia tenaga listrik. Saat ini PT KAI meluncurkan mesin otomatis dengan julukan ‘C-VIM’. C-VIM menjadi sejarah dalam sistem ticketing KRL (Kereta Rel Listrik) Commuter Line Jabodetabek.Dulu tiket KRL masih berupa secarik kertas, kemudian sekarang telah digantikan berupa kartu e-ticketing. Dulu orang beli mengantri di loket, kini sudah bisa dilayani melalui Vending Machine.

Penerapan teknologi untuk peningkatan pelayanan kepada pengguna KRL terus dilakukan PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ). Dalam layanan e-ticketing, KCJ kini sudah mulai menerapkan penggunaan mesin penjualan tiket yang diberi nama Commuter Vending Machine (C-VIM) dengan layar sentuh. Dalam pengoperasiannya, V-CIM dilengkapi 2 pilihan bahasa yaitu Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris sehingga memudahkan bagi pengguna jasa lokal maupun asing.

Dengan hadirnya C-VIM, loket konvensional di stasiun-stasiun prioritas nantinya akan ditiadakan karena fungsinya sudah digantikan dengan mesin tiket. Sebab dengan C-VIM sudah bisa untuk melayani sales (pembelian baru tiket sekali jalan)/ Tiket Harian Berjaminan (THB), resales THB, refund tiket THB, maupun top up (isi ulang) Kartu Multi Trip (KMT) bisa dilakukan dengan mudah dan cepat melalui mesin pintar transaksi tiket KRL ini.

Namun perlu diperhatikan oleh pengguna KRL, C-VIM untuk layanan KMT hanya bisa menerima pecahan uang kertas Rp 5.000, Rp 10.000, Rp 20.000, Rp 50.000 dan Rp 100.000. Sedangkan untuk layanan THB terdapat 2 layanan yaitu pecahan uang kertas Rp 2.000, Rp 5.000, Rp 10.000, Rp 20.000, dan uang coin Rp 500 serta Rp 1.000. KCJ menargetkan hingga akhir 2016 akan terpasang sebanyak 150 unit C-VIM di stasiun-stasiun KRL.

Dalam kasus ini pengetahuan masyarakat untuk menggunakan mesin C-VIM masih minim. Karena masyarakat masih sering melakukan pembelian tiket secara konvensional. Padahal disetiap mesin C-VIM ini selalu ada petugas yang selalu siap membantu masyarakat untuk menggunakan mesin tersebut. Menggunakan mesin C-VIM ini tidaklah sulit asalkan kita dapat mengikuti langkah penggunaan mesin secara benar .
Berikut langkah/Cara menggunakan mesin C-VIM diantaranya:



  •  Cara beli tiket THB Baru
  1. Sentuh menu “SALES” pada layar monitor CVM.
  2. Pilih stasiun tujuan pada layar monitor CVM yang bergambar peta jalur & Stasiun KRL.
  3. Pilih jumlah tiket THB yang akan dibeli. Bila ingin membeli lebih dari 1 tiket, sentuh tanda plus (+). Per transaksi dibatasi hanya untuk pembelian 4 tiket THB.
  4. Masukkan uang pada slot yang telah tersedia sesuai biaya yang harus dibayarkan. Slot untuk memasukkan uang coin dan uang kertas berbeda, jangan keliru memasukkan. Uang yang dimasukkan bisa sejumlah biaya yang ditampilkan di layar monitor. Bila uang yang dimasukkan lebih, akan ada sisa pengembalian uang. Untuk transaksi Tiket THB, uang kertas yang dimasukkan maksimal nominal pecahan Rp 20.000,-. Pecahan nominal Rp 50.000 dan Rp 100.000 hanya bisa digunakan untuk transaksi isi ulang KMT.
  5. Setelah transaksi berhasil, ambil tiket THB yang keluar dari dalam mesin CVM.
  6. Jangan lupa untuk ambil uang kembalian bila ada


  • Cara isi ulang / resales THB Baru
  1. Masukkan tiket THB Anda ke slot bertuliskan "THB, Refund/Resales" pada mesin CVM
  2. Sentuh menu “RESALES” pada layar monitor CVM
  3. Pilih stasiun tujuan pada layar monitor CVM yang bergambar peta jalur & Stasiun KRL.
  4. Masukkan uang pada slot yang telah tersedia sesuai biaya yang harus dibayarkan. Slot untuk memasukkan uang coin dan uang kertas berbeda, jangan keliru memasukkan. Uang yang dimasukkan bisa sejumlah biaya yang ditampilkan di layar monitor. Bila uang yang dimasukkan lebih, akan ada sisa pengembalian uang.
  5. Setelah transaksi berhasil, ambil tiket THB yang keluar dari slot pada awal memasukkan kartu THB di mesin CVM. Jangan lupa ambil uang kembalian bila ada.


  • Cara Refund THB
  1. Masukkan tiket THB Anda ke slot bertuliskan "THB, Refund/Resales" pada mesin CVM.
  2. Sentuh menu “REFUND” pada layar monitor CVM.
  3. Di layar monitor akan muncul pertanyaan “Apakah Anda Ingin melakukan Refund?” Tekan YA untuk refund. Tunggu mesin memproses refund tiket THB Anda.
  4. Setelah transaksi berhasil, ambil uang jaminan tiket THB Anda sebesar Rp 10.000,- dari slot bertuliskan “Ambil Uang Kembalian Anda”.


  • Cara Isi Ulang KMT
  1. Tempelkan tiket KMT Anda ke slot bertuliskan “KMT, Tempel Di Sini” pada mesin CVM.
  2. Pada layar monitor CVM akan ditampilkan sisa saldo KMT Anda dan tulisan perintah “Silakan Masukkan Uang Anda”.
  3. Masukkan uang sejumlah isi ulang yang ingin Anda inginkan. Uang kertas yang dilayani bisa nominal Rp 5.000, Rp 10.000, Rp 20.000, Rp 50.000 atau Rp 100.000. Tunggu mesin memproses isi ulang tiket KMT Anda.
  4. Transaksi berhasil, saldo KMT akan bertambah. Setelah transaksi berhasil, ambil tiket KMT Anda.


Dari cara/langkah diatas dapat dibuat flowchart, Berikut flowcharnya :


Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa Commuter Vending Machine(C-VIM) merupakan inovasi baru berupa mesin penjualan otomatis (vending machine) untuk memudahkan transaksi tiket calon penumpang. Mesin ini dilengkapi dengan fitur layanan isi ulang (Top Up), Kartu Multi-Trip (KMT), layanan Pembelian Tiket Harian Berjamin (THB), serta layanan isi ulang dan pengembalian uang jaminan. Mesin ini adalah solusi untuk mengatasi cara pembelian tiket secara konvensional yang sering sekali antri. Selain itu mesin ini menghemat tenaga manusia dan efisien dalam penggunaannya. Masyarakat tidak perlu khawatir untuk mengguanakan mesin tersebut, karena pada setiap mesin C-VIM akan didampingin oleh para petugas yang siap membantu masyarakat bila kebingungan dalam menggunakan mesin tersebut.








Refrensi :
https://id.wikipedia.org/wiki/Mesin_jual_otomatis
http://majalahka.com/?p=1636
http://www.kompasiana.com/amadsudarsih/commuter-vending-machine-mesin-loket-tiket-krl_568e4b04c923bdb908127c02
https://m.tempo.co/read/news/2015/12/28/090731178/tahun-depan-petugas-tiket-krl-commuter-diganti-mesin