KEBUDAYAAN MASYARAKAT LAMONGAN

KEBUDAYAAN MASYARAKAT LAMONGAN



                 (Gambar : Monumen Bandeng Lele )   (Gambar : Logo Lamongan )

Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia.

Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata Latin Colere, yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai mengolah tanah atau bertani.Kata culture juga kadang diterjemahkan sebagai"kultur"dalam bahasa Indonesia. Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat.

Yang menjadi bahasan saya adalah kebudayaan masyarakat Lamongan,dimana masyarakat Lamongan dalam tingkat social mempunyai rasa kekeluargaan yang sangat tinggi. Masyarakat Laomngan mayoritas memeluk agama islam. Bahkan di daerah tepatnya di Kecamatan Turi ada sebuah desa yang masyakatnya memeluk bermacam macam agama seperti hindu, Kristen, budha mereka hidup sangat rukun tanpa ada perselisihan. rata-rata mata pencaharian masyarakat lamongan adalah petani dan nelayan.

Meskipun Lamongan dekat dengan Surabaya akan tetapi bahasa yang di gunakan tidak sekasar Surabaya tetapi bahasa yang digunakan sangat sopan. Kebudayaan masyarakat Lamongan cukup unik, seperti “Jaran Jinggo” yaitu melakukan atraksi dengan seekor kuda, kepala kuda tersebut bergerak-gerak mengikuti irama musik yang di mainkan. Kebudayaan yang lain adalah memotong kepala kerbau yang selanjunya potongan kepala tersebut di buang di laut biasanya di lakukan masyarakat pesisir tepatnya di daerah Kecamatan Brondong.

(Gambar : Jaran Jenggo )


Masyarakat Lamongan juga punya tradisi yang berbeda dengan daerah-daerah lain. tradisi tersebut adalah terletak pada adap perkawinan dimana pada masyarakat Lamongan terutama pada Kecamatan Paciran dan Kecamatan Brondong yang melamar adalah bukan laki-laki melainkan perempuan.

Tradisi lainnya adalah masyarakat Lamongan biasanya setiap habis lebaran biasanya ada acara yang biasanya di namakan kupatan, biasanya masyarakat di daerah kecamatan brondong melakukan tradisi kupatan dengan berbondong-bondong naik gunung unuk merayakan kupatan di atas gunung.




Makanan khas dari Lamongan adalah soto ayam, nasi boran, tahu campur, dan wingko babat. Masyarakat lamongan banyak yang merantau ke daerah lain, seperti merantau ke Surabaya, Jakarta, Batam, Bontang, dll. Masyarakat Lamongan yang merantau ke luar daerah kebanyakan bekerja membuka warung, berdagang, dll.





(Gambar : Jualan Pecel Lele )                           (Gambar : Jualan Soto Ayam )


Sekian dari Artikel saya, Apapun budayanya kita harus hargai dan lestarikan,Semoga ilmunya bermanfaat buat kalian semua :)


Referensi
http://meycandra69.blogspot.com/2010/12/kebudayaan-masyarakat-lamongan-dan.html
http://jelajah-nesia2.blogspot.com/2013/10/kesenian-jaran-jenggo-yang-eksotis-di.html
http://www.antarafoto.com/peristiwa/v1254036619/tradisi-kupatan

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »