BEKERJASAMA DALAM TEAM


TEORI ORGANISASI UMUM 2
KOMUNIKASI
NAMA                 :  ARFIN FAJAR IBRAHIM
                            DEWI UTARI
                            MUHAMMAD ROCHIM
                            MUHHAMAD FAIZAL ASHAR



Bekerjasama dalam Team


Tracy (2006) menyatakan bahwa teamwork merupakan kegiatan yang dikelola
dan dilakukan sekelompok orang yang tergabung dalam satu organisasi.


v  Jenis Teamwork
Ø  Menurut Daft (2000) jenis teamwork terdiri dari 6 (enam) jenis, yaitu:
1.   Tim Formal adalah sebuah tim yang dibentuk oleh organisasi sebagai bagian dari struktur organisasi formal.

2.   Tim Vertikal adalah sebuah tim formal yang terdiri dari seorang manajer dan beberapa orang bawahannya dalam rantai komando organisasi formal.

3.   Tim Horizontal adalah sebuah tim formal yang terdiri dari beberapa karyawan dari tingkat hirarki yang hampir sama tapi berasal dari area keahlian yang berbeda.

4.   Tim dengan Tugas Khusus adalah sebuah tim yang dibentuk diluar organisasi formal untuk menangani sebuah proyek dengan kepentingan atau kreativitas khusus.

5.   Tim Mandiri adalah sebuah tim yang terdiri dari 5 hingga 20 orang pekerja
dengan beragam keterampilan yang menjalani rotasi pekerjaan untuk
menghasilkan sebuah produk atau jasa secara lengkap, dan pelaksanaannya
diawasi oleh seorang annggota terpilih.


6.   Tim Pemecahan Masalah adalah biasanya terdiri dari 5 hingga 12 karyawan yang dibayar perjam dari departemen yang sama, dimana mereka bertemu untuk mendiskusikan cara memperbaiki kualitas, efisiensi, dan lingkungan kerja.


v  Tipe Teamwork
Ø  Menurut Hariandja (2006) ada 3 (tiga) tipe tim, yaitu:
1.   Problem solving team yaitu sebuah tim yang dibentuk untuk mengatasi berbagai masalah yang muncul dalam upaya memperbaiki produktivitas. Pada dasarnya, kegiatan tim ini adalah mengidentifikasikan berbagai masalah, mendiskusikan bagaimana memecahkan masalah tersebut dan melakukan tindakan untuk memperbaiki. Anggota tim biasanya berasal dari satu departemen yang beranggotakan kurang lebih sepuluh orang yang melakukan pertemuan rutin setiap minggu.

2.   Self managed team yaitu sebuah tim yang dimaksudkan untuk memperbaiki produktivitas dengan memberikan kewenangan pada kelompok untuk mengatur kerja mereka, misalnya menjadwal kerja, menentukan metode kerja, mengawasi anggota, memberi reward dan hukuman bagi anggota dan merekrut anggota. Keanggotaan ini biasanya berasal dari satu departemen yang melakukan tugas yang sama.

3.   Cross functional team yaitu sebuah tim yang ditujukan untuk menyelesaikan tugas-tugas khusus, misalnya pengembangan produk baru atau perencanaan dan perubahan sistem kompensasi.
Anggota tim ini berasal dari berbagai departemen yang memiliki keahlian dan
orientasi yang berbeda yang bekerjasama untuk mencapai suatu tujuan.


v  Tahap perkembangan team
Pentingnya perancangan tim yang baik diuraikan Griffin (2004) dengan membagi ke dalam 4 (empat) tahap perkembangan, yaitu:
1.   Forming (pembentukan) adalah tahapan di mana para anggota setuju untuk bergabung dalam suatu tim. Karena kelompok baru dibentuk maka setiap orang membawa nilai-nilai, pendapat dan cara kerja sendiri-sendiri. Konflik sangat jarang terjadi, setiap orang masih sungkan, malu-malu, bahkan seringkali ada anggota yang merasa gugup. Kelompok cenderung belum dapat memilih pemimpin (kecuali tim yang sudah dipilih ketua kelompoknya terlebih dahulu).

2.   Storming (merebut hati) adalah tahapan di mana kekacauan mulai timbul di dalam tim. Pemimpin yang telah dipilih seringkali dipertanyakan kemampuannya dan anggota kelompok tidak ragu-ragu untuk mengganti pemimpin yang dinilai tidak mampu. Faksi-faksi mulai terbentuk, terjadi pertentangan karena masalah-masalah pribadi, semua bersikeras dengan pendapat masing-masing. Komunikasi yang terjadi sangat sedikit karena masing-masing orang tidak mau lagi menjadi pendengar.

3.   Norming (pengaturan norma) adalah tahapan di mana individu-individu dan subgroup yang ada dalam tim mulai merasakan keuntungan bekerja bersama dan berjuang untuk menghindari team tersebut dari kehancuran (bubar). Karena semangat kerjasama sudah mulai timbul, setiap anggota mulai merasa bebas untuk mengungkapkan perasaan dan pendapatnya kepada seluruh anggota tim.

4.   Performing (melaksanakan) adalah tahapan merupakan titik kulminasi di mana team sudah 
berhasil membangun sistem yang memungkinkannya untuk dapat bekerja secara produktif dan efisien. Pada tahap ini keberhasilan tim akan terlihat dari prestasi yang ditunjukkan.


v  Peranan Anggota Team
Menurut Williams (2008) membagi ada 5 (lima) hal yang menunjukkan peranan anggota dalam membangun kerja tim yang efektif, yaitu:
1.   Para anggota mengerti dengan baik tujuan tim dan hanya dapat dicapai dengan baik pula dengan dukungan bersama, dan oleh karena itu mempunyai rasa saling ketergantungan, rasa saling memiliki tim dalam melaksanakan tugas.

2.   Para anggota menyumbang keberhasilan tim dengan menerapkan bakat dan pengetahuannya untuk sasaran tim, dapat bekerja dengan secara terbuka, dapat mengekspresikan gagasan, opini danketidak sepakatan, peranan dan pertanyaannya disambut dengan baik.

3.   Para anggota berusaha mengerti sudut pandang satu sama lain, didorong untuk mengembangkan keterampilannya dan menerapkan pada pekerjaan, untuk itu mendapat dukungan dari tim.

4.   Para anggota mengakui bahwa konflik adalah hal yang normal, atau hal yang biasa, dan berusaha memecahkan konflik tersebut dengan cepat dan konstruktif (bersifat memperbaiki).

5.   Para anggota berpartisipasi dalam keputusan tim, tetapi mengerti bahwa
pemimpin mereka harus membuat peraturan akhir setiap kali tim tidak berhasil
membuat suatu keputusan, dan peraturan akhir itu bukan merupakan persesuaian.


v  Manfaat Team Kerja
Richard Y. Chang & Mark J. Curtin (1998) menyatakan manfaat tim bagi individu dan tim bagi organisasi, yaitu:
a.   Manfaat tim bagi individu
1.   Pekerjaan lebih bervariasi.
2.   Lebih banyak kebebasan untuk membuat dan menindaklanjuti keputusan yang benar.
3.   Meningkatkan kesempatan untuk mempelajari keahlian baru.

b.   Manfaat tim bagi organisasi
1.   Meningkatkan komitmen terhadap keputusan yang diambil.
2.   Meningkatkan produktivitas tim kerja.
3.   Lebih fleksibel dalam operasional kerja.
4.   Meningkatkan rasa tanggungjawab.


v  Implikasi Manajerial
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia implikasi mempunyai arti yaitu akibat. Kata implikasi sendiri dapat merujuk ke beberapa aspek salah satu aspek yang akan dibahas kali ini implikasi manajerial. Dalam manajemen sendiri terdapat 2 implikasi yaitu :
1.   Implikasi prosedural meliputi tata cara analisis, pilihan representasi, perencanaan kerja dan formulasi kebijakan.

2.   Implikasi kebijakan meliputi sifat substantif, perkiraan ke depan dan perumusan tindakan.
Jadi implikasi manajerial memiliki arti Proses Pengambilan Keputusan Partisipatif Dalam Organisasi manajerial yang baik.






Sumber :
  1. repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/34112/4/Chapter%20II.pdf

KOMUNIKASI


TEORI ORGANISASI UMUM 2
KOMUNIKASI
NAMA                 :  ARFIN FAJAR IBRAHIM
                            DEWI UTARI
                            MUHAMMAD ROCHIM
                            MUHHAMAD FAIZAL ASHAR



KOMUNIKASI


Pengertian Komunikasi
Secara etimologi komunikasi berasal dari bahasa latin yakni communication yang artinya "pemberitahuan" atau "pertukaran pikiran".
Komunikasi adalah proses pengiriman (sending) dan penerimaan (receiving) pesan
,ide , gagasan (informasi) antara dua individu atau lebih dengan cara yang efektif sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahaami.



Arti Penting Komunikasi
Sebagai makhluk sosial, komunikasi merupakan dasar bagi setiap orang untuk berinteraksi dengan orang lain, kita akan selalu berkomunikasi dengan orang lain dimanapun kita berada baik lingkungan perusahaan, pemerintahan, maupun swasta dan lingkungan social. Komunikasi antar manusia bukan hanya saling berbicara, menyapa ataupun menulis, komunikasi dimaksudkan tentang bagaimana kita memahami orang lain sebenarnya sehingga kita bias saling memahami dan mengerti apa yang terjadi kebutuhan dan keinginan orang lain kemudia dimanfaatkan untuk kepentingan bersama.



JENIS KOMUNIKASI
Jenis-jenis komunikasi yang berkembang ini perlu dipelajari dan diketahui semua pihak untuk melancarkan proses bertukar pendapat. Selain itu dengan mengetahui jenis-jenis komunikasi akan mempermudah cara penyampaian informasi dalam berkomunikasi dalam kehidupan sehari-hari.
Komunikasi mempunyai 2 jenis yaitu komunikasi berdasarkan media tutur dan komunikasi berdasarkan sifatnya.

1.      Jenis Komunikasi Berdasarkan Media Tutur
jenis-jenis komunikasi berdasarkan media tuturnya tersebut dapat dibagi menjadi :


a.       Komunikasi Lisan
Komunikasi lisan secara langsung adalah komunikasi yang dilakukan oleh dua orang atau lebih yang saling bertatap muka secara langsung dan tidak ada jarak atau peralatan yang membatasi mereka. Komunikasi lisan ini terjadi pada saat dua orang atau lebih saling berbicara/berdialog, wawancara, rapat, berpidato.
Komunikasi lisan yang tidak langsung adalah komunikasi yang dilakukan dengan perantaraan alat seperti telepon, handphone, dan lain lain karena adanya jarak antara si pembicara dengan lawan bicara.


b.      Komunikasi Tulisan
Komunikasi tulisan adalah komunikasi yang dilakukan dengan perantaraan tulisan tanpa adanya pembicaraan secara langsung dengan menggunakan bahasa yang singkat, jelas dan dapat dimengerti oleh penerima. Komunikasi tulisan dapat berupa surat-menyurat, sms, e-mail dan lain sebagainya.
Komunikasi tulisan juga dapat melalui naskah-naskah yang menyampaikan informasi untuk masyarakat umum dengan isi naskah yang kompleks dan lengkap seperti surat kabar, majalah, buku-buku. Gambar dan foto pun dapat menyampaikan suatu komunikasi secara tulisan namun tanpa kata-kata. Begitu pula dengan spanduk, iklan dan lain sebagainya.


2.      Jenis Komunikasi Berdasarkan Sifatnya
Selain membedakan jenis komunikasi berdasarkan media tuturnya, kita juga bisa membedakan jenis komunikasi berdasarkan sifatnya. Yang dimaksud sifat di sini adalah tingkat keaktifan penutur pada saat melakukan proses komunikasi dengan lwan tuturnya. Berikut adalah jenis komunikasi dilihat secara sifatnya :


a.       Komunikasi Agresif
Komunikasi agresif adalah komunikasi yang lebih didominasi oleh satu pihak, sedangkan pihak yang lainnya hanya sebagai pendengar/pasif. Komunikasi agresif ini biasanya bersifat mengendalikan lawan bicaranya.
Ciri-ciri komunikasi agresif adalah:
1.       Lebih menekankan pada kemauan/kehendaknya sendiri.
2.       Bernada keras dan bermusuhan
3.       Menginterupsi pembicaraan lawan bicaranya.
4.       Menggunakan kata-kata yang memojokkan lawan bicara
5.       Berargumentasi dengan berbagai cara agar apa yang dikemukakannya menang.


b.      Komunikasi Pasif
Komunikasi pasif merupakan lawan dari komunikasi agresif. Pelaku komunikasi pasif biasanya membiarkan dirinya menjadi pendengar dan tidak mampu mempertahankan pendapatnya sendiri secara langsung.
Ciri-ciri komunikasi pasif:
1.       Lebih banyak mendengar dan tidak mengungkapkan apa keinginan atau pikirannya.
2.       Mengikuti kata-kata atau kemauan orang lain yang menjadi lawan bicaranya untuk menghindari konflik atau keributan.
3.       Minta maaf berlebihan.
4.       Tidak biasa mengambil keputusan.
5.       Tidak tahu apa yang sebenarnya diinginkannya.


c.       Komunikasi Asertif
Komunikasi asertif adalah komunikasi dua arah, bersikap terbuka dan saling menghargai. Komunikasi secara asertif ini tidak mementingkan dirinya sendiri namun memperhatikan pula apa yang dibicarakan lawan bicaranya sehingga tercipta komunikasi yang saling menjaga perasaan.
Ciri-ciri komunikasi asertif:
1.       Saling terbuka dan jujur terhadap pendapat diri sendiri dan orang lain.
2.       Mendengarkan dan memahami pendapat orang lain.
3.       Mencari solusi dan keputusan secara bersama-sama.
4.       Menghargai pendapat orang lain dan juga diri sendiri. Walau timbul konflik, komunikasi ini akan mencari solusi untuk menyelesaikan konflik tersebut.

PROSES KOMUNIKASI


Proses Komunikasi adalah bagaimana komunikator menyampaikan pesan kepada komunikannya.
Proses komunikasi dapat dijelaskan sebagai berikut ini. Sumber (komunikator) bermaksud menyampaikan gagasan (informasi, saran, permintaan, dst.) yang ingin disampikan kepada penerima dengan maksud tertentu. Untuk itu dia menterjemahkan gagasan tersebut  menjadi simbol-simbol (proses encoding) yang selanjutnya disebut pesan (message). Pesan tersebut disampaikan melalui saluran (channel) tertentu misalnya dengan bertatap muka langsung, telepon, surat, dst. Setelah pesan sampai pada penerima, selanjutnya terjadi proses decoding, yaitu menafsirkan pesan tersebut. Setelah itu terjadilah respon pada penerima pesan. Respon tertuju pada pengirim pesan. Komunikasi sebagai proses dapat divisualisasikan dalam bentuk bagan sebagai berikut.




Komunikasi Efektif
Komunikasi efektif (effective communications) adalah komunikasi yang tepat sasaran, berhasil guna, atau mencapai tujuan, menyampaikan informasi (to inform), menghibur (to entertain), atau membujuk (to persuade).
Komunikasi adalah proses berbagi (sharing) informasi, pemikiran, dan perasaan antara orang-orang melalui pembicaraan (speaking), tulisan (writing), atau bahasa tubuh (body language).


Implikasi manajerial
Dalam kamus besar bahasa Indonesia implikasi mempunya arti yaitu akibat.kata implikasi sendiri dapat merujuk ke beberapa aspek salah satu aspek yang akan saya bahas kali ini implikasi manajerial. Dalam manajemen sendiri terdapat 2 implikasi yaitu :
1.      Implikasi prosedural meliputi tata cara analisis, pilihan representasi, perencanaan kerja dan formulasi kebijakan
2.      implikasi kebijakan meliputi sifat substantif, perkiraan ke depan dan perumusan tindakan.
Jadi implikasi manajerial memiliki arti Proses Pengambilan Keputusan Partisipatif Dalam Organisasi manajerial yang baik.


Pengertian dari implikasi manajerial
Implikasi Manajerial adalah bagaimana meningkatkan produktifitas dengan cara meningkatakan kapasitas,kualitas, efisiensi dan efektivitas dari sumber daya yang ada. apa impilikasi majaerial yang muncul dari organisai tanpa batas memakai pengaturan yang mengelimnasi atau menghapus halangan geografis artitisial. para manajer memilih pendekeatan ini dalam rangka meningkatkan efisiensi dan efktivitas di pasar global yang kompetitif. implikasi yang dirasakan oleh para pihak manajer adalah bagimana mereka bisa mengembangkan produk yang diproduksi di negara lain , degan baik dengan cara memanfaatkan sumber daya alam dan manusia yang ada pada negara tersebut.




Refrensi :
Hardjana, Agus M. (2003) Komunikasi Intrapersonal dan Interpersonal. Yogyakarta: Kanisius.
Komala, Lukiati. 2009. Ilmu Komunikasi: Perspektif, Proses, dan Konteks. Bandung: Widya Padjadjaran
Wiryanto,Dr. 2004. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jilid I. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia.
Mulyana, Deddy. 2007. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Rohim,Syaiful.2009. Teori Komunikasi: Perspektif,Ragam, & Aplikasi. Jakarta: Rineka Cipta
Wikipedia. (2009) “Communication” Tersedia pada:http://www.en.wikipedia.org/Wiki/communication. Diakses pada tanggal 21/10/2015 pada jam 15:56