JENIS DAN PROSES KOMUNIKASI
JENIS KOMUNIKASI
Jenis-jenis
komunikasi yang berkembang ini perlu dipelajari dan diketahui
semua pihak untuk melancarkan proses bertukar pendapat. Selain itu dengan
mengetahui jenis-jenis komunikasi akan mempermudah cara penyampaian informasi
dalam berkomunikasi dalam kehidupan sehari-hari.
Komunikasi
mempunyai 2 jenis yaitu komunikasi berdasarkan media tutur dan komunikasi
berdasarkan sifatnya.
1. Jenis Komunikasi
Berdasarkan Media Tutur
jenis-jenis
komunikasi berdasarkan media tuturnya tersebut dapat dibagi menjadi :
a. Komunikasi Lisan
Komunikasi
lisan secara langsung adalah komunikasi yang dilakukan oleh dua orang atau
lebih yang saling bertatap muka secara langsung dan tidak ada jarak atau
peralatan yang membatasi mereka. Komunikasi lisan ini terjadi pada saat dua
orang atau lebih saling berbicara/berdialog, wawancara, rapat, berpidato.
Komunikasi
lisan yang tidak langsung adalah komunikasi yang dilakukan dengan perantaraan
alat seperti telepon, handphone, dan lain lain karena adanya jarak antara
si pembicara dengan lawan bicara.
b. Komunikasi Tulisan
Komunikasi
tulisan adalah komunikasi yang dilakukan dengan perantaraan tulisan tanpa
adanya pembicaraan secara langsung dengan menggunakan bahasa yang singkat,
jelas dan dapat dimengerti oleh penerima. Komunikasi tulisan dapat berupa
surat-menyurat, sms, e-mail dan lain sebagainya.
Komunikasi
tulisan juga dapat melalui naskah-naskah yang menyampaikan informasi untuk
masyarakat umum dengan isi naskah yang kompleks dan lengkap seperti surat
kabar, majalah, buku-buku. Gambar dan foto pun dapat menyampaikan suatu
komunikasi secara tulisan namun tanpa kata-kata. Begitu pula dengan spanduk,
iklan dan lain sebagainya.
2. Jenis Komunikasi
Berdasarkan Sifatnya
Selain
membedakan jenis komunikasi berdasarkan media tuturnya, kita juga bisa membedakan
jenis komunikasi berdasarkan sifatnya. Yang dimaksud sifat di sini adalah
tingkat keaktifan penutur pada saat melakukan proses komunikasi dengan lwan
tuturnya. Berikut adalah jenis komunikasi dilihat secara sifatnya :
a. Komunikasi
Agresif
Komunikasi
agresif adalah komunikasi yang lebih didominasi oleh satu pihak, sedangkan
pihak yang lainnya hanya sebagai pendengar/pasif. Komunikasi agresif ini
biasanya bersifat mengendalikan lawan bicaranya.
Ciri-ciri
komunikasi agresif adalah:
1.
Lebih
menekankan pada kemauan/kehendaknya sendiri.
2.
Bernada
keras dan bermusuhan
3.
Menginterupsi
pembicaraan lawan bicaranya.
4.
Menggunakan
kata-kata yang memojokkan lawan bicara
5.
Berargumentasi
dengan berbagai cara agar apa yang dikemukakannya menang.
b. Komunikasi
Pasif
Komunikasi
pasif merupakan lawan dari komunikasi agresif. Pelaku komunikasi pasif biasanya
membiarkan dirinya menjadi pendengar dan tidak mampu mempertahankan pendapatnya
sendiri secara langsung.
Ciri-ciri
komunikasi pasif:
1.
Lebih
banyak mendengar dan tidak mengungkapkan apa keinginan atau pikirannya.
2.
Mengikuti
kata-kata atau kemauan orang lain yang menjadi lawan bicaranya untuk
menghindari konflik atau keributan.
3.
Minta
maaf berlebihan.
4.
Tidak
biasa mengambil keputusan.
5.
Tidak
tahu apa yang sebenarnya diinginkannya.
c. Komunikasi
Asertif
Komunikasi
asertif adalah komunikasi dua arah, bersikap terbuka dan saling menghargai.
Komunikasi secara asertif ini tidak mementingkan dirinya sendiri namun
memperhatikan pula apa yang dibicarakan lawan bicaranya sehingga tercipta komunikasi
yang saling menjaga perasaan.
Ciri-ciri
komunikasi asertif:
1.
Saling
terbuka dan jujur terhadap pendapat diri sendiri dan orang lain.
2.
Mendengarkan
dan memahami pendapat orang lain.
3.
Mencari
solusi dan keputusan secara bersama-sama.
4.
Menghargai
pendapat orang lain dan juga diri sendiri. Walau timbul konflik, komunikasi ini
akan mencari solusi untuk menyelesaikan konflik tersebut.
PROSES KOMUNIKASI
Proses
komunikasi dapat dijelaskan sebagai berikut ini. Sumber (komunikator) bermaksud
menyampaikan gagasan (informasi, saran, permintaan, dst.) yang ingin disampikan
kepada penerima dengan maksud tertentu. Untuk itu dia menterjemahkan gagasan
tersebut menjadi simbol-simbol (proses encoding) yang selanjutnya
disebut pesan (message). Pesan tersebut disampaikan melalui saluran (channel)
tertentu misalnya dengan bertatap muka langsung, telepon, surat, dst. Setelah
pesan sampai pada penerima, selanjutnya terjadi proses decoding, yaitu
menafsirkan pesan tersebut. Setelah itu terjadilah respon pada penerima pesan.
Respon tertuju pada pengirim pesan.
REFRENSI
Hardjana, Agus M. (2003) Komunikasi Intrapersonal dan
Interpersonal. Yogyakarta: Kanisius.
Wikipedia. (2009) “Communication” Tersedia pada:http://www.en.wikipedia.org/Wiki/communication.
http://www.anneahira.com/jenis-jenis-komunikasi.htm diakses
pada tanggal 13/10/2015 jam 20.20.